Kamis, 20 Agustus 2009

TENTANG SEMERU


SEMERU
Gunung Semeru atau Sumeru adalah gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncaknya Mahameru, 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl). Kawah di puncak Gunung Semeru dikenal dengan nama Jonggring Saloko.

Semeru mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.

Posisi gunung ini terletak diantara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang, dengan posisi geografis antara 8°06' LS dan 120°55' BT.

Pada tahun 1913 dan 1946 Kawah Jonggring Saloka memiliki kubah dengan ketinggian 3.744,8 M hingga akhir November 1973. Disebelah selatan, kubah ini mendobrak tepi kawah menyebabkan aliran lava mengarah ke sisi selatan meliputi daerah Pronojiwo dan Candipuro di Lumajang.

Legenda gunung Semeru

Menurut kepercayaan masyarakat Jawa yang ditulis pada kitab kuna Tantu Pagelaran yang berasal dari abad ke-15, Pulau Jawa pada suatu saat mengambang di lautan luas, dipermainkan ombak kesana-kemari. Para Dewa memutuskan untuk memakukan Pulau Jawa dengan cara memindahkan Gunung Meru di India ke atas Pulau Jawa.

Menurut orang Bali Gunung Mahameru dipercayai sebagai Bapak Gunung Agung di Bali dan dihormati oleh masyarakat Bali. Upacara sesaji kepada para dewa-dewa Gunung Mahameru dilakukan oleh orang Bali. Betapapun upacara tersebut hanya dilakukan setiap 8-12 tahun sekali hanya pada waktu orang menerima suara gaib dari dewa Gunung Mahameru. Selain upacara sesaji itu orang Bali sering datang ke daerah Gua Widodaren untuk mendapat Tirta suci.

Perjalanan

Diperlukan waktu sekitar empat hari untuk mendaki puncak gunung Semeru pulang-pergi. Untuk mendaki gunung semeru dapat ditempuh lewat kota Malang atau Lumajang. Dari terminal kota malang kita naik angkutan umum menuju desa Tumpang. Disambung lagi dengan Jip atau Truk Sayuran yang banyak terdapat di belakang pasar terminal Tumpang dengan biaya per orang Rp.20.000,- hingga Pos Ranu Pani.

Sebelumnya kita mampir di Gubugklakah untuk memperoleh surat ijin, dengan perincian, biaya surat ijin Rp.6.000,- untuk maksimal 10 orang, Karcis masuk taman Rp.2.000,- per orang, Asuransi per orang Rp.2.000,-

Dengan menggunakan Truk sayuran atau Jip perjalanan dimulai dari Tumpang menuju Ranu Pani, desa terakhir di kaki semeru. Di sini terdapat Pos pemeriksaan, terdapat juga warung dan pondok penginapan. Bagi pendaki yang membawa tenda dikenakan biaya Rp 20.000,-/tenda dan apabila membawa kamera juga dikenakan biaya Rp 5.000,-/buah. Di pos ini pun kita dapat mencari porter (warga lokal untuk membantu menunjukkan arah pendakian, mengangkat barang dan memasak). Pendaki juga dapat bermalam di Pos penjagaan. Di Pos Ranu Pani juga terdapat dua buah danau yakni danau Ranu Pani (1 ha) dan danau Ranu Regulo (0,75 ha). Terletak pada ketinggian 2.200 mdpl.

Setelah sampai di gapura "selamat datang", perhatikan terus ke kiri ke arah bukit, jangan mengikuti jalanan yang lebar ke arah kebun penduduk. Selain jalur yang biasa dilewati para pendaki, juga ada jalur pintas yang biasa dipakai para pendaki lokal, jalur ini sangat curam.

Jalur awal landai, menyusuri lereng bukit yang didominasi dengan tumbuhan alang-alang. Tidak ada tanda penunjuk arah jalan, tetapi terdapat tanda ukuran jarak pada setiap 100m. Banyak terdapat pohon tumbang, dan ranting-ranting diatas kepala.

Setelah berjalan sekitar 5 Km menyusuri lereng bukit yang banyak ditumbuhi Edelweis, lalu akan sampai di Watu Rejeng. Disini terdapat batu terjal yang sangat indah. Pemandangan sangat indah ke arah lembah dan bukit-bukit, yang ditumbuhi hutan cemara dan pinus. Kadang kala dapat menyaksikan kepulan asap dari puncak semeru. Untuk menuju Ranu Kumbolo masih harus menempuh jarak sekitar 4,5 Km.
 

Ranu Kumbolo

Di Ranu Kumbolo dapat mendirikan tenda. Juga terdapat pondok pendaki (shelter). Terdapat danau dengan air yang bersih dan memiliki pemandangan indah terutama di pagi hari dapat menyaksikan matahari terbit disela-sela bukit. Banyak terdapat ikan, kadang burung belibis liar. Ranu Kumbolo berada pada ketinggian 2.400 m dengan luas 14 ha.

Dari Ranu Kumbolo sebaiknya menyiapkan air sebanyak mungkin. Meninggalkan Ranu Kumbolo kemudian mendaki bukit terjal, dengan pemandangan yang sangat indah di belakang ke arah danau. Di depan bukit terbentang padang rumput yang luas yang dinamakan oro-oro ombo. Oro-oro ombo dikelilingi bukit dan gunung dengan pemandangan yang sangat indah, padang rumput luas dengan lereng yang ditumbuhi pohon pinus seperti di Eropa. Dari balik Gn. Kepolo tampak puncak Gn. Semeru menyemburkan asap wedus gembel.

Selanjutnya memasuki hutan Cemara dimana kadang dijumpai burung dan kijang. Daerah ini dinamakan Cemoro Kandang.

Pos Kalimati berada pada ketinggian 2.700 m, disini dapat mendirikan tenda untuk beristirahat. Pos ini berupa padang rumput luas di tepi hutan cemara, sehingga banyak tersedia ranting untuk membuat api unggun.

Terdapat mata air Sumber Mani, ke arah barat (kanan) menelusuri pinggiran hutan Kalimati dengan menempuh jarak 1 jam pulang pergi. Di Kalimati dan di Arcopodo banyak terdapat tikus gunung.

Untuk menuju Arcopodo berbelok ke kiri (Timur) berjalan sekitar 500 meter, kemudian berbelok ke kanan (Selatan) sedikit menuruni padang rumput Kalimati. Arcopodo berjarak 1 jam dari Kalimati melewati hutan cemara yang sangat curam, dengan tanah yang mudah longsor dan berdebu. Dapat juga kita berkemah di Arcopodo, tetapi kondisi tanahnya kurang stabil dan sering longsor. Sebaiknya menggunakan kacamata dan penutup hidung karena banyak abu beterbangan. Arcopodo berada pada ketinggian 2.900m, Arcopodo adalah wilayah vegetasi terakhir di Gunung Semeru, selebihnya akan melewati bukit pasir.

Dari Arcopodo menuju puncak Semeru diperlukan waktu 3-4 jam, melewati bukit pasir yang sangat curam dan mudah merosot. Sebagai panduan perjalanan, di jalur ini juga terdapat beberapa bendera segitiga kecil berwarna merah. Semua barang bawaan sebaiknya tinggal di Arcopodo atau di Kalimati. Pendakian menuju puncak dilakukan pagi-pagi sekali sekitar pukul 02.00 pagi dari Arcopodo.

Siang hari angin cendurung ke arah utara menuju puncak membawa gas beracun dari Kawah Jonggring Saloka.

Pendakian sebaiknya dilakukan pada musim kemarau yaitu bulan Juni, Juli, Agustus, dan September. Sebaiknya tidak mendaki pada musim hujan karena sering terjadi badai dan tanah longsor.

Gas beracun

Di puncak Gunung Semeru (Puncak Mahameru) pendaki disarankan untuk tidak menuju kawah Jonggring Saloko, juga dilarang mendaki dari sisi sebelah selatan, karena adanya gas beracun dan aliran lahar. Suhu dipuncak Mahameru berkisar 4 - 10 derajad Celsius, pada puncak musim kemarau minus 0 derajad Celsius, dan dijumpai kristal-kristal es. Cuaca sering berkabut terutama pada siang, sore dan malam hari. Angin bertiup kencang, pada bulan Desember - Januari sering ada badai.

Terjadi letusan Wedus Gembel setiap 15-30 menit pada puncak gunung Semeru yang masih aktif. Pada bulan Nopember 1997 Gn.Semeru meletus sebanyak 2990 kali. Siang hari arah angin menuju puncak, untuk itu hindari datang siang hari di puncak, karena gas beracun dan letusan mengarah ke puncak.

Letusan berupa asap putih, kelabu sampai hitam dengan tinggi letusan 300-800 meter. Materi yang keluar pada setiap letusan berupa abu, pasir, kerikil, bahkan batu-batu panas menyala yang sangat berbahaya apabila pendaki terlalu dekat. Pada awal tahun 1994 lahar panas mengaliri lereng selatan Gn.Semeru dan meminta beberapa korban jiwa, pemandangan sungai panas yang berkelok- kelok menuju ke laut ini menjadi tontonan yang sangat menarik.

Iklim

Secara umum iklim di wilayah gunung Semeru termasuk type iklim B (Schmidt dan Ferguson) dengan curah hujan 927 mm - 5.498 mm per tahun dengan jumlah hari hujan 136 hari/tahun dan musim hujan jatuh pada bulan November - April. Suhu udara dipuncak Semeru berkisar antara 0 - 4 derajat celsius.

Suhu rata-rata berkisar antara 3°c - 8°c pada malam dan dini hari, sedangkan pada siang hari berkisar antara 15°c - 21°c. Kadang-kadang pada beberapa daerah terjadi hujan salju kecil yang terjadi pada saat perubahan musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya. Suhu yang dingin disepanjang rute perjalanan ini bukan semata-mata disebabkan oleh udara diam tetapi didukung oleh kencangnya angin yang berhembus ke daerah ini menyebabkan udara semakin dingin.

Taman nasional

Gunung ini masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Taman Nasional ini terdiri dari pegunungan dan lembah seluas 50.273,3 Hektar. Terdapat beberapa gunung di dalam Kaldera Gn.Tengger antara lain; Gn.Bromo (2.392m) Gn. Batok (2.470m) Gn.Kursi (2,581m) Gn.Watangan (2.662m) Gn.Widodaren (2.650m). Terdapat empat buah danau (ranu): Ranu Pani, Ranu Regulo, Ranu Kumbolo, Ranu Darungan.

Flora yang berada di Wilayah Gunung Semeru beraneka ragam jenisnya tetapi banyak didominir oleh pohon cemara, akasia, pinus, dan jenis Jamuju. Sedangkan untuk tumbuhan bawah didominir oleh Kirinyuh, alang-alang, tembelekan, harendong dan Edelwiss putih, Edelwiss yang banyak terdapat di lereng-lereng menuju Puncak Semeru. Dan juga ditemukan beberapa jenis anggrek endemik yang hidup di sekitar Semeru Selatan.

Banyak fauna yang menghuni gunung Semeru antara lain : Macan Kumbang, Budeng, Luwak, Kijang, Kancil, dll. Sedangkan di Ranu Kumbolo terdapat Belibis yang masih hidup liar.

Pendaki pertama

Orang pertama yang mendaki gunung ini adalah Clignet (1838) seorang ahli geologi berkebangsaan Belanda dari sebelah barat daya lewat Widodaren, selanjutnya Junhuhn (1945) seorang ahli botani berkebangsaan Belanda dari utara lewat gunung Ayek-ayek, gunung Inder-inder dan gunung Kepolo. Tahun 1911 Van Gogh dan Heim lewat lereng utara dan setelah 1945 umumnya pendakian dilakukan lewat lereng utara melalui Ranupane dan Ranu Kumbolo seperti sekarang ini.

Aktivitas

12 Juni 2006, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Maritim Tanjung Perak Surabaya, mencatat gempa vulkanik dengan kekuatan 1,8 Skala Richter (SR) akibat aktivitas Gunung Semeru (3.676 mdpl)

Rujukan

http://www.kapanlagi.com/h/0000120099.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Semeru

Rabu, 19 Agustus 2009

MY SEMERU



Semeru, Another Beauty

These pictures show us that Semeru Mountain is very beautiful. The First picture shows the sunset in Semeru. The second, about the children that enjoying the beauty of Semeru. The last, Semeru catched by Google.

Mythology of Semeru


Semeru is named from Sumeru, the central world-mountain in Buddhist cosmology. In legend it was transplanted from India; the tale is recorded in the 16th-century East Javanese work Tantu Panggelaran. It was originally placed in the western part of the island, but that caused the island to tip, so it was moved eastward. On that journey, parts kept coming off the lower rim, forming the mountains Lawu, Wilis, Kelut, Kawi, Arjuno and Welirang. The damage thus caused to the foot of the mountain caused it to shake, and the top came off and created Penanggungan as well.

Source: http://en.wikipedia.org/wiki/Semeru

Semeru, The Highest Mountain in Java

Semeru also Mount Semeru or Gunung Semeru - located in East Java is the tallest mountain on the island of Java, Indonesia and one of its most active volcanoes.

Known also as Mahameru (Great Mountain), it is very steep and rises abruptly above the coastal plains of eastern Java. Maars containing crater lakes have formed along a line through the summit. Semeru lies at the south end of the Tengger Volcanic Complex.
Eruptions

Semeru's eruptive history is extensive. Since 1818, at least 55 eruptions have been recorded (10 of which resulted in fatalities) consisting of both lava flows and pyroclastic flows. Moderate explosive eruptions (VEI 2-3) have also been recorded with some regularity.

Semeru has been in a state of near-constant eruption from 1967 to the present. At times, small eruptions happen every 10 minutes or so.

Semeru is regularly climbed by tourists, usually starting from the village of Ranu Pane to the north, but though non-technical it can be dangerous. Soe Hok Gie, an Indonesian political activist of the 1960s died in 1969 from inhaling poisonous gas while hiking on Mount Semeru.
Source: http://en.wikipedia.org/wiki/Semeru

KABUPATEN SIDOARJO


I. POTENSI UNGGULAN

A. PERTANIAN
1. Produksi tanaman pangan yang menonjol adalah sebagai berikut:
• Padi, dengan luas lahan 28.243 ha, produksi per tahun sebesar 161.275,5 ton
2. Produksi holtikultura yang menonjol antara lain:
> Sayur—sayuran:
• Kangkung, dengan luas lahan 627 ha, produksi pertahun sebesar 4.302,8 ton
• Sawi, dengan luas lahan 331 ha, produksi pertahun sebesar 2.370,9 ton
• Bayam, dengan luas lahan 504 ha, produksi pertahun sebesar 2.796,7 ton

B. PERIKANAN
Produksi perikanan yang menonjol, antara lain:
a. Penangkapan:
• Laut, produksi per tahun sebesar 1.163 ton
• Perairan Umum, produksi pertahun sebesar 66,7ton
b. Budidaya:
• Tambak, produksi pertahun sebesar 2.788,2 ton.
• Kolam, produksi per tahun sebesar 23,7ton

C. PETERNAKAN
Produksi peternakan yang menonjol, antara lain:
• Sapi Perah, populasinya sebesar 2.096 ekor, produksi susu pertahun sebesar2.760.304 Ltr
• Sapi Potong, populasinya sebesar 8.351 ekor, produksi daging pertahun sebesar 8.466,3 ton

D. PERKEBUNAN
Produksi perkebunan yang menonjol, antara lain:
• Tebu, dengan Iuas lahan 4.836 ha, produksi per tahun sebesar 479.731,9 ton

E. PERTAMBANGAN
• Gas Bumi
• MinyakBumi
• Yodium

F. INDUSTRI MANUFAKTUR
Industri manufaktur yang terdapat di Kabupaten Sidoarjo sebanyak 15.061 unit terdiri usahabesar, menengah dan kecil, meliputi:
• Industri makanan dan minu man
• Industri aneka
• Industri logam, mesin dan kimia

G. PARIWISATA
Potensi obyek wisata yang menarik meliputi:
a. Wisata Alam:
• Pantai Ketingan, terletakdi Kecamatan Buduran
• Pantai Gesikan Cemandi, terletak di Kecamatan Sedati
• Pantai Pucukan, terletak di Kecamatan Sidoarjo

b. WisataBudaya
• Candi Pan di Desa Candi Pan Kecamatan Porong
• Candi Dermo di Desa Candi Negoro Kecamatan Wonoayu
• Candi Pamotan di Desa Pamotan Kecamatan Porong
• Candi Sumurdi Desa Candi Pan Kecamatan Porong
• Candi Medalem dan Sumur Kuno di Desa Medalem Tu langan
• Candi TawangAlun di Desa Buncitan Kecamatan Sedati
• Candi Klagen di Desa Tropodo Kecamatan Krian
• Situs Mendowo di Desa Tropodo Kecamatan Krian
• Gedung Juang 45, JI. A. Yani Sidoarjo

c. Wisata Religius:
• Makam Putni Ayu Dewi Sekar Dadu Kepetingan Kecamatan Bud uran
• Makam Mbah UT Pagerwojo Kecamatan Buduran

d. Obyek Minat Khusus:
• Gedung OIah Raga (GOR) Sidoarjo
• Industri Tas dan Koper(lNTAf Kedensari Tanggulangin
• Industni sepatu dan sandal Wedoro Waru

II. PELUANG INVESTASI
1. Sektor Primer
a. Pertanian tanaman pangan dan holtikultura
Peluang: Padi
Lokasi : Se Kabupaten Sidoarjo
Peluang: Kangkung
Lokasi : Kecamatan Wonoayu, Tulangan, Sidoarjo, Porong
Peluang: Bayem
Lokasi : Kecamatan Wonoayu, Tulangan, Sidoarjo, Porong
Peluang: Sawi
Lokasi : Kecamatan Wonoayu, Tulangan, Sidoarjo, Porong
b. Peternakan
Peluang: Sapi Perah
Lokasi : Kecamatan Taman, Porong, Balong Berido
Peluang: Sapi Potong
Lokasi : Se Kabupaten Sidoarjo

c. Perikanan
Peluang: Budidaya Udang dan Bandeng
Lokasi : Kecamatan Waru, Buduran, Sedati, Sidoarjo, Candi, Porong, Jabon, Tanggulangin
Peluang: Budidaya Lele, Nila, Gurami, Tawes, dan Mujaer
Lokasi :Se Kabupaten Sidoarjo
Peluang: Penangkapan di laut (Ten, Udang, Rebon, Manyung, Cucut, Pan, Belanak)
Lokasi :Kecamatan Waru, Buduran, Sedati, Sidoarjo, Candi, Porong, Jabon, Tanggulangin.

d. Pertambangan
Peluang: Gas Bumi
Lokasi : Kecamatan Krembung, Porong, Tanggulangin
Peluang: Minyak Bumi
Lokasi : Kecamatan Tanggu!angin
Peluang: Yodium
Lokasi : Kecamatan Wonoayu

2. Sektor Sekunder
• Industri makanan dan minuman
• Industri Pengolahan dan pengawetan ikan, pengalengan ikan, kerupuk, konsentrat makanan ternak, unggas dan hewan Iainnya

3. Sektor Tersier 
Pariwisata terdiri dari:
• Pengembangan Kolam Renang ‘Sedang Tirta’ lokasi GOR Sidoarjo
• Pengembangan Kolam Renang ‘Antares’ lokasi Krian
• Pengembangan Kolam Renang ‘Tirta Krida’ lokasi Juanda Sedati

SELAYANG PANDANG PROPINSI JAWA TIMUR


Propinsi Jawa Timur berbagi atas daratan kepulauan dengan luas daratan 47.130,50 Km2 dan luas lautnya 110.000 Km2 Jawa Timur terletak antara 111° dan 114° bujur timur dan antara 7°12’ dan 8°48’ lintang selatan.

Propinsi ini memiliki sebanyak 48 gunung, dengan Gunung Semeru yang paling tinggi, mencapai 3.767 meter.

Jawa Timur memiliki iklim sub tropis dengan dua musim yaitu musim hujan pada bulan Oktober sampai bulan Maret dan musim kemarau antara bulan April sampai bulan September dengan temperatur dari 18,5° C hingga 36,8° C.

KEADAAN TANAH
Berdasarkan sifat-sifat geografis, Jawa Timur dibagi menjadi empat wilayah yaitu:

Wilayah 1 (Bagian Tengah)
Daerah Ngawi sampai dengan Banyuwangi, merupakan daerah yang paling subur yang dialiri oleh Sungai Madiun, Brantas, Konto dan Sungai Sampean.

Wilayah 2 (Bagian Utara)
Daerah antara Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Gresik dan Pulau Madura yang mempunyai ciri khas gunung-gunung kapur.

Wilayah 3 ( Bagian Selatan)
Sepanjang pantai selatan yang terbentang dari Pacitan sampai Jember, merupakan daerah kritis dan kurang subur.

Wilayah 4
Wilayah ini terbentuk oleh 105 pulau, yang terbesar yaitu Pulau Bawean di Kabupaten Gresik, Sampang, Sumenep dan Probolinggo. Sedangkan Kabupaten Sumenep memiliki 102 pulau besar dan kecil, baik yang berpenghuni maupun tidak berpenghuni

ADMINISTRASI
Propinsi Jawa Timur terdiri dari 29 Kabupaten dan 9 Kota dengan 632 Kecamatan dan 8.459 Desa/Kelurahan. Gubernur sebagai Kepala Pemerintah Propinsi, Bupati sebagai Kepala Pemerintah Kabupaten serta Kota dipimpin oleh seorang Walikota, yang masing-masing dipilih setiap lima tahun sekali, serta Camat mengepalai setiap Kecamatan dan Lurah/Kepala Desa memimpin setiap Kelurahan/Desa.

KABUPATEN SIDOARJO


I. POTENSI UNGGULAN

A. PERTANIAN
1. Produksi tanaman pangan yang menonjol adalah sebagai berikut:
• Padi, dengan luas lahan 28.243 ha, produksi per tahun sebesar 161.275,5 ton
2. Produksi holtikultura yang menonjol antara lain:
> Sayur—sayuran:
• Kangkung, dengan luas lahan 627 ha, produksi pertahun sebesar 4.302,8 ton
• Sawi, dengan luas lahan 331 ha, produksi pertahun sebesar 2.370,9 ton
• Bayam, dengan luas lahan 504 ha, produksi pertahun sebesar 2.796,7 ton

B. PERIKANAN
Produksi perikanan yang menonjol, antara lain:
a. Penangkapan:
• Laut, produksi per tahun sebesar 1.163 ton
• Perairan Umum, produksi pertahun sebesar 66,7ton
b. Budidaya:
• Tambak, produksi pertahun sebesar 2.788,2 ton.
• Kolam, produksi per tahun sebesar 23,7ton

C. PETERNAKAN
Produksi peternakan yang menonjol, antara lain:
• Sapi Perah, populasinya sebesar 2.096 ekor, produksi susu pertahun sebesar2.760.304 Ltr
• Sapi Potong, populasinya sebesar 8.351 ekor, produksi daging pertahun sebesar 8.466,3 ton

D. PERKEBUNAN
Produksi perkebunan yang menonjol, antara lain:
• Tebu, dengan Iuas lahan 4.836 ha, produksi per tahun sebesar 479.731,9 ton

E. PERTAMBANGAN
• Gas Bumi
• MinyakBumi
• Yodium

F. INDUSTRI MANUFAKTUR
Industri manufaktur yang terdapat di Kabupaten Sidoarjo sebanyak 15.061 unit terdiri usahabesar, menengah dan kecil, meliputi:
• Industri makanan dan minu man
• Industri aneka
• Industri logam, mesin dan kimia

G. PARIWISATA
Potensi obyek wisata yang menarik meliputi:
a. Wisata Alam:

  • Pantai Ketingan, terletakdi Kecamatan Buduran
  • Pantai Gesikan Cemandi, terletak di Kecamatan Sedati
  • Pantai Pucukan, terletak di Kecamatan Sidoarjo
  • Lumpur Lapindo, terletak di Kecamatan Tanggulangin 

b. WisataBudaya
• Candi Pan di Desa Candi Pan Kecamatan Porong
• Candi Dermo di Desa Candi Negoro Kecamatan Wonoayu
• Candi Pamotan di Desa Pamotan Kecamatan Porong
• Candi Sumurdi Desa Candi Pan Kecamatan Porong
• Candi Medalem dan Sumur Kuno di Desa Medalem Tu langan
• Candi TawangAlun di Desa Buncitan Kecamatan Sedati
• Candi Klagen di Desa Tropodo Kecamatan Krian
• Situs Mendowo di Desa Tropodo Kecamatan Krian
• Gedung Juang 45, JI. A. Yani Sidoarjo

c. Wisata Religius:
• Makam Putni Ayu Dewi Sekar Dadu Kepetingan Kecamatan Bud uran
• Makam Mbah UT Pagerwojo Kecamatan Buduran

d. Obyek Minat Khusus:
• Gedung OIah Raga (GOR) Sidoarjo
• Industri Tas dan Koper(lNTAf Kedensari Tanggulangin
• Industni sepatu dan sandal Wedoro Waru

II. PELUANG INVESTASI
1. Sektor Primer
a. Pertanian tanaman pangan dan holtikultura
Peluang: Padi
Lokasi : Se Kabupaten Sidoarjo
Peluang: Kangkung
Lokasi : Kecamatan Wonoayu, Tulangan, Sidoarjo, Porong
Peluang: Bayem
Lokasi : Kecamatan Wonoayu, Tulangan, Sidoarjo, Porong
Peluang: Sawi
Lokasi : Kecamatan Wonoayu, Tulangan, Sidoarjo, Porong
b. Peternakan
Peluang: Sapi Perah
Lokasi : Kecamatan Taman, Porong, Balong Berido
Peluang: Sapi Potong
Lokasi : Se Kabupaten Sidoarjo

c. Perikanan
Peluang: Budidaya Udang dan Bandeng
Lokasi : Kecamatan Waru, Buduran, Sedati, Sidoarjo, Candi, Porong, Jabon, Tanggulangin
Peluang: Budidaya Lele, Nila, Gurami, Tawes, dan Mujaer
Lokasi :Se Kabupaten Sidoarjo
Peluang: Penangkapan di laut (Ten, Udang, Rebon, Manyung, Cucut, Pan, Belanak)
Lokasi :Kecamatan Waru, Buduran, Sedati, Sidoarjo, Candi, Porong, Jabon, Tanggulangin.

d. Pertambangan
Peluang: Gas Bumi
Lokasi : Kecamatan Krembung, Porong, Tanggulangin
Peluang: Minyak Bumi
Lokasi : Kecamatan Tanggu!angin
Peluang: Yodium
Lokasi : Kecamatan Wonoayu

2. Sektor Sekunder
• Industri makanan dan minuman
• Industri Pengolahan dan pengawetan ikan, pengalengan ikan, kerupuk, konsentrat makanan ternak, unggas dan hewan Iainnya

3. Sektor Tersier 
Pariwisata terdiri dari:
• Pengembangan Kolam Renang ‘Sedang Tirta’ lokasi GOR Sidoarjo
• Pengembangan Kolam Renang ‘Antares’ lokasi Krian
• Pengembangan Kolam Renang ‘Tirta Krida’ lokasi Juanda Sedati

KABUPATEN LAMONGAN


I. POTENSI UNGGULAN

A. PERTANIAN
1. Produksi tanaman pangan yang menonjol adalah sebagai berikut:
• Padi, dengan luas lahan 132.661 ha, produksi pertahun sebesar 776.085 ton
• Jagung, dengan luas lahan 51.993 ha, produksi pertahun sebesar 549.991 ton
• Kedelai, dengan luas lahan 24.463 ha, produksi pertahun sebesar 28.866 ton

2. Produksi Hortikultura yang menonjol antara lain:
• Lombok kecil, dengan luas lahan 3.267 ha, produksi tahun sebesar 2.855,36 ton
• Pisang, dengan jumlah tanaman yang menghasilkan 450.172 pohon, produkasi pertahun sebesar 5.631.65 ton
• Mangga, dengan jumlah tanaman yang menghasilkan 455.614 pohon, produksi pertahun sebesar 11.577,15 ton

B. PERIKANAN
Produksi Perikanan yang menonjol antara lain:
1. Penangkapan:
• Perikanan Laut, produksi pertahun sebesar 37.937.66 ton
• Perikanan Perairan Umum, produksi pertahun sebesa 2.116.543 ton
2. Budidaya:
• Budidaya tambak, produksi per tahun sebesar 2.241.870 ton
• Budidaya kolam, produksi per tahun sebesar 795.526 ton
• Budidaya sawah tambak, produksi per tahun sebesar 23.216.665 ton

C. PETERNAKAN
Produksi peternakan yang menonjol, antara lain:
Ayam Buras, populasinya sebesar 800.541 ekor, produksi daging pertahunsebesar 705.5O7ton
• Ayam Pedaging, populasinya sebesar 2.144.711 ekor, produksi daging per tahun sebesar 11.987.203 ton
• Sapi Potong, populasinya sebesar 41.778 ekor, produksi daging per tahun sebesar 1.892.635 ton
• Kambing I domba, populasinya sebesar 72.425 ekor, produksi daging pertahun sebesar 263.079 ton

D. PERKEBUNAN
Produksi perkebunan yang menonjol, antara lain:
• Tembakau Virginia, dengan luas areal tanam 1.390 ha, produksi per tahun sebesar 868,50 ton
• Tembakau Jawa, dengan luas areal tanam 1.091 ha, produksi per tahun 708 sebesar ton
• Tebu, luas areal tanam 2.158 ha, produksi per tahun sebesar 13.130 ton

E. KEHUTANAN
Produksi kehutanan yang menonjol, antara lain:
• Kayu Jati, produksi pertahun sebesar3.717.834 m3
• Kayu Non Jati, produksi pertahun sebesar4.677.544 m3

F. PERTAMBANGAN
Potensi pertambangan khususnya galian C, antara lain:
• Batu kapur/ Gamping, luas lahan 66,86 Ha, produksi per tahun 179.834 ton
• Dolomit, luas lahan 69,6446 Ha, produksi pertahun 13.062 ton
• Tanah uruq I pedel, luas lahan 7,132 Ha, produksi per tahun 21.450 ton
• Phospat, luas lahan 0,4 Ha, produksi pertahun 240 ton

G. INDUSTRI MANUFAKTUR
Industri Manufaktursebanyak sebanyak 110 unit meliputi:
• Industri logam, mesin dan kimia
• Industrianeka
• Industri hasil pertanian dan kehutanan

H. PARIWISATA
Potensi obyek wisata yang menarik meliputi:
a. Wisata alam
• Goa Maharani
Luas goa Maharani sekitar2.500 m2 dengan kedalaman 5 m dan permukaan laut tanah
• Wisata Bahari Lamongan
Terletak dekat dengan Kecamatan Paciran (50 km) sebelah utara Kota Lamongan

b. Wisata Agama dan budaya:
• Makam Sunan Drajat
Sunan Drajat sebagai wali penyebar agama Islam di wilayah Lamongan bagian utara yang tergolong jajaran walisongo
• Masjid dan Makam Sendang Duwur

II. PELUANG INVESTASI
1. Sektor Primer
a. Pertanian
Peluang: Kedelai
Lokasi : Kecamatan Kedungpring
b. Penikanan
Peluang: Penangkapan ikan
Lokasi : Kecamatan Brondong dan Paciran
c. Perkebunan
Peluang: Cabe jamu
Lokasi : Kecamatan Sugio

2. Sektor Sekunder
• Industri makanan dan minuman
• Industri pengolahan ikan

3. Sektor Tersier
a. Perdagangan
Peluang investasi di sub sektor perdagangan adalah usaha perdagangan lokal hasil pertanian dan industri.
b. Pariwisata
• Pengembangan obyek wisata goa Maharani
• Wisata Bahari Lamongan (WBL)

KOTA BLITAR


A. PERTANIAN
1. Produksi tanaman pangan yang menonjol adalah sebagai berikut:
• Padi, dengan luas lahan 1.168 ha, produksi pertahun sebesar 97.966,92 ton
2. Produksi holtikultura yang menonjol, antara lain:
• Sayur—sayuran, dengan luas lahan 65 ha, produksi per tahun sebesar 5l,1 ton
• Blimbing, dengan jumlah tanaman yang menghasilkan 30.987 pohon, produksi per tahun sebesar 683,4 ton

B. PERIKANAN
Produksi Perikanan yang menonjol antara lain:
Kolam, produksi per tahun 380.025 ton

C. INDUSTRI MANUFAKTUR
Industri Manufaktur yang terdapat di Kota Blitar sebanyak 1797 unit

D. PARIWISATA
Potensi obyek wisata yang menarik yaitu
a. Wisata alam
• TamanKebonRojo
• Water Park Sumber Udel
b. WisataReligius
• Makam Bung Karno
• MakamAdipatiAryo Blitar
c. Wisata Budaya
• Perpustakaan Bung Karno
• Istana Gebang
• Monumen Peta Supriyadi

II. PELUANG INVESTASI
1. Sektor Primer
a. Holtikultura
• Blimbing, dengan luas lahan tersedia 20 Ha
b. Perikanan
• Ikan Hias, dengan luas lahan tersedia 10 Ha

2. Sektor Sekunder
• Industri makanan dan minuman
• Industrikayu
• Industri Pande besi

3. Sektor Tersier
a. Kawasan Industri
• Sentra Industri Tahu dan Tempe, dengan luas lahan yang tersedia 20 Ha
• Sentra Industri Bubut Kayu, dengan luas lahan yang tersedia 40 Ha
• Sentra Industri Pande Besi, dengan luas lahan tersedia 10 Ha
b. Pariwisata
• Pengembangan Obyek Wisata Makam Bung Karno, dengan luas lahan tersedia 6,932 Ha
• Pengembangan Wisata Istana Gebang, dengan luas lahan tersedia 3 Ha
• Pengembangan Wisata Arum Jeram Sungai Lahar, dengan luas lahan tersedia 10×1.000 M

III.POTENSI DAN PELUANG INVESTASI MENURUT KLASTER
• Industri Makanan dan Minuman, lokasi Kec. Sukorejo, Sananwetan, dengan prospek pengembangan Industri Sambel Pecel, Wajik Kietik dan Opak Gambir
• Industri Kerajinan Bubut Kayu, lokasi Kec. Kepanjen Kidul dengan prospekpengembangan Industri Kendang, Mainan Anak-anak, Kap. Lampu dan Souvenir
• Industri Pande Besi, lokasi Kec. Sananwetan, dengan prospek pengembangan Industri Pacul, Pisau dan Sabit
• Blimbing, lokasi Kec. Sukorejo dengan prospek pengembangan Industri Buah segar, Dodol dan Sirup buah.

KOTA MADIUN


I. POTENSI UNGGULAN

A. PERTANIAN
1. Produksi tanaman pangan yang menonjol adalah sebagai berikut:
• Padi, dengan luas lahan 101.939 ha, produksi pertahun sebesar 223.246 kwintal
• Kedele, dengan luas lahan 18.781 ha, produksi pertahun sebesar 223.246 kwintal
• Jagung, dengan luas lahan 38.191 ha, produksi pertahun sebesar 54.334 kwintal
2. Produksi Hortikultura yang menonjol, antara lain:
a. Sayur—sayuran
• Terong, dengan luas lahan 160 ha, produksi pertahun sebesar 223 kwintal
• Kacang panjang, dengan luas lahan 313 ha, produksi pertahun sebesar 141 kwintal
b. Buah—buahan
• Pisang, dengan jumlah tanaman yang menghasilk 1.141.242 pohon, produksi pertahun sebesar 1.053.100 kwintal
• Mangga, dengan jumlah tanaman yang menghasilka 841 .812 pohon, produksi pertahun sëbesar 1.154.402 kwintal
c. Tanaman Obat—obatan
• Kunyit, dengan luas lahan 98 ha, produksi pertahun sebesar 274 ton

B. PERIKANAN
Produksi perikanan yang menonjol, antara lain:
Budidaya:
• Kolam, rata—rata produksi pertahun sebesar 25l ton
• Sawah Tambak rata — rata produksi pertahun sebesar 188 ton.

C. PETERNAKAN
Produksi peternakan yang menonjol, antara lain:
• Sapi potong, populasinya sebesar 93.292 ekor,produksi daging pertahun sebesar 1.361 ton
• Kambing/domba, populasinya sebesar 162.312 ekor, produksi daging pertahun sebesar 1.663 ton
• Ayam pedaging, populasinya sebesar 671.190 ekor, produksi daging per tahun sebesar 491 ton

D. PERKEBUNAN
Produksi perkebunan yang menonjol, antara lain:
• Tembakau Virginia, dengan luas lahan 10.365 ha, produksi ter tahun sebesar 8.676 ton
• Tembakau Jawa, dengan luas lahan 474 ha, produksi tertahun sebesar 498 ton
• Kelapa, dengan luas lahan 8.516 ha, produksi ter tahun sebesar 4.638 ton

E. PERTAMBANGAN
Potensi pertambangan yang cukup produksinya khususnya bahan galian C, antara lain:
• Batu Fosfat, produksi pertahun sebesar 21.000 M3, deposit sebesar 353.000 M3

F. KEHUTANAN
Produksi kehutanan yang menonjol, antara lain:
• Kayu Tunggak Jati, produksi per tahun sebesar 5.000 M3
• Kayu Bulat, produksi per tahun sebesar 3.000 M3

H. INDUSTRI MANUFAKTUR
Industri manufaktur meliputi unit usaha besar, menengah dan kecil antara lain:
• Kayu I Moulding sejumlah 5 unit usaha
• Furniture! Meubeiler sejumlah 10 unit usaha
• Bubut Kayu sejumlah 1 unit usaha

G. PARIWISATA
Potensi obyekwisata yang cukup menarik antara lain:
• WisataHutan
Wana Wisata di Desa Dander, jarak 12 Km dengan fasilitas
Akomodasi, golf, Hall, Kolam Renang, Play Ground dli
WisataTelaga
Waduk Pacal di Desa Temayang, jarak 35 Km dengan fasilitas Play Ground, Shelter
• Batu Marmer/Onyx, produksi pertahun sebesar 500 M3, deposit sebesar 300.000 M3

II PELUANG INVESTASI
1. Sektor Primer
a. Pertanian
Tanamanpangan
• Padi, dengan luas lahan tersedia 98,271 Ha
• Jagung, dengan luas lahan tersedia 36,316 Ha
• Kedele, dengan luas lahan tersedia 18,396 Ha
Hortikuitura
- Sayur-sayuran
• Kacang Tanah, dengan luas lahan tersedia 3,538 Ha
• Bawang Merah, dengan luas iahan tersedia 325 Ha
- Buah-buahan
• Mangga, dengan luas lahan tersedia 10,270 Ha
• Pisang, dengan luas lahan tersedia 4,000 Ha
• Blimbing, dengan luas lahan tersedia 652 Ha
• Jeruk Siem, dengan luas lahan tersedia 500 Ha
b. Perkebunan
• Tembakau, dengan luas lahantersedia 12.500 Ha
• Kelapa, dengan luas lahan tersedia 15.000 Ha
• Jati Emas, dengan luas lahan tersedia 8.000 Ha
c. Peternakan
• Sapi potong, populasinyasebesar93.292ekor
• Kambing I Domba, populasinya sebesar 162.312 ekor
• Ayam pedaging, populasinya 671.190 ekor
d. Perikanan
• Budidaya sawah tambak, dengan luas lahan tersedia 166 Ha
• Budidaya kolam, dengan luas lahan tersedia 104 Ha
e. Pertambangan
• Bentonit, dengan luas lahan tersedia 40 Ha
• Gypsum, dengan luas lahan tersedia 19 Ha
• Andesit, dengan luas lahan tersedia 500 Ha
• Fosfat, dengan luas lahan tersedia 19 Ha
• Dolomit/baru kapur, dengan luas lahan tersedia 25 Ha
• Onyx, dengan luas lahan tersedia 20 Ha

2. SektorSekunder
• Industri bubut kayu
• Industri Mebel

3. SektorTersier
Pariwisata
• Pengembangan Wisata Dander, dengan luas lahan tersedia 14 Ha

III. POTENSI DAN PELUANG MENURUT KLASTER
1. Pertanian dan Hortikultura
• Padi, lokasi Se Kabupaten Bojonegoro dengan prospe pengembangan bahan baku industri makanan
• Jagung, lokasi se Kabupaten Bojonegoro kecuali Kec. Bojonegoro dengan prospek pengembangan bahan baku industri makanan
• Kedele, lokasi se Kabupaten Bojonegoro kecuali Kec. Seka Gondang, Kanor, Bojonegeoro, Kasiman, Kedewan, dengan prospek pengembangan bahan baku industri makanan
• Kacang tanah, lokasi se Kabupaten Bojonegoro kecuali kec. Kedungadem, Kanor, Sumberrejo, Balen, Sukosewu, Bojonegoro, dengan prospek pengembangan Bahan Baku industri makanan
• Pisang dan Mangga, lokasi se Kabupaten Bojonegoro, dengan prospek pengembangan bahan baku industri makanan
2. Perkebunan
• Tembakau, lokasi 18 Kecamatan Sentra Tembakau, dengan prospek pengembangan bahan baku rokok
• Kelapa, lokasi Kec. Kapas, Dander dan Margomulyo, dengan prospek pengembangan kopra, gula kelapa, arang tempurung, kerajinan
3. Kehutanan
• Jati Sengon, lokasi se Kabupaten Bojonegoro kecuali Kec. Bojonegoro, dengan prospek pengembangan Industri Pengolahan kayu jati dli.
4. Peternakan
• Sapi potongjantan dan betina, lokasi se Kabupaten Bojonegro, dengan prospek pengembangan daging sapi dan anak sapi
5. Perikanan
• Ikan, lokasi Waduk Pacal Kec. Temayang, dengan prospek pengembangan untuk konsusmsi lokal /ekspor
6. Industri
• Mebel dan bubut kayu, lokasi Kecamatan Bojonegoro, Margomulyo dan Kasiman, dengan prospek pengembangan modal usaha dan modal kerja
7. Pertambangan
• Fosfat, lokasi Kecamatan Temayang, dengan prospek pengembangan pupuk alam
• Gypsum, lokasi Kecamatan Purwosari, dengan prospek pengembangan Ornamen Rumah Tangga
• Bentonit, lokasi Kecamatan Margomulyo, dengan prospek pengembangan Blacing clay pada industri minyak kelapa
• Onyx, lokasi Kecamatan Gondang, dengan prospek pengembangan Hiasan rumah tangga
• Andesit, lokasi Kecamatan Gondang, dengan prospek pengembangan bahan baku industri bangunan
8. Parwisata
• Pengembangan Kawasan Pariwisata Watu Jago Kecamatan Margomulyo
• Pengembangan Kawasan Pariwisata Waduk Nglambangan Kecamatan Ngasem
• Pengembangan Kawasan Pariwisata Waduk Pejok Kecamatan Baureno

KABUPATEN BOJONEGORO


I. POTENSI UNGGULAN

A. PERTANIAN
1. Produksi tanaman pangan yang menonjol adalah sebagai berikut:
• Padi, dengan luas lahan 101.939 ha, produksi pertahun sebesar 223.246 kwintal
• Kedele, dengan luas lahan 18.781 ha, produksi pertahun sebesar 223.246 kwintal
• Jagung, dengan luas lahan 38.191 ha, produksi pertahun sebesar 54.334 kwintal
2. Produksi Hortikultura yang menonjol, antara lain:
a. Sayur—sayuran
• Terong, dengan luas lahan 160 ha, produksi pertahun sebesar 223 kwintal
• Kacang panjang, dengan luas lahan 313 ha, produksi pertahun sebesar 141 kwintal
b. Buah—buahan
• Pisang, dengan jumlah tanaman yang menghasilk 1.141.242 pohon, produksi pertahun sebesar 1.053.100 kwintal
• Mangga, dengan jumlah tanaman yang menghasilka 841 .812 pohon, produksi pertahun sëbesar 1.154.402 kwintal
c. Tanaman Obat—obatan
• Kunyit, dengan luas lahan 98 ha, produksi pertahun sebesar 274 ton

B. PERIKANAN
Produksi perikanan yang menonjol, antara lain:
Budidaya:
• Kolam, rata—rata produksi pertahun sebesar 25l ton
• Sawah Tambak rata — rata produksi pertahun sebesar 188 ton.

C. PETERNAKAN
Produksi peternakan yang menonjol, antara lain:
• Sapi potong, populasinya sebesar 93.292 ekor,produksi daging pertahun sebesar 1.361 ton
• Kambing/domba, populasinya sebesar 162.312 ekor, produksi daging pertahun sebesar 1.663 ton
• Ayam pedaging, populasinya sebesar 671.190 ekor, produksi daging per tahun sebesar 491 ton

D. PERKEBUNAN
Produksi perkebunan yang menonjol, antara lain:
• Tembakau Virginia, dengan luas lahan 10.365 ha, produksi ter tahun sebesar 8.676 ton
• Tembakau Jawa, dengan luas lahan 474 ha, produksi tertahun sebesar 498 ton
• Kelapa, dengan luas lahan 8.516 ha, produksi ter tahun sebesar 4.638 ton

E. PERTAMBANGAN
Potensi pertambangan yang cukup produksinya khususnya bahan galian C, antara lain:
• Batu Fosfat, produksi pertahun sebesar 21.000 M3, deposit sebesar 353.000 M3

F. KEHUTANAN
Produksi kehutanan yang menonjol, antara lain:
• Kayu Tunggak Jati, produksi per tahun sebesar 5.000 M3
• Kayu Bulat, produksi per tahun sebesar 3.000 M3

H. INDUSTRI MANUFAKTUR
Industri manufaktur meliputi unit usaha besar, menengah dan kecil antara lain:
• Kayu I Moulding sejumlah 5 unit usaha
• Furniture! Meubeiler sejumlah 10 unit usaha
• Bubut Kayu sejumlah 1 unit usaha

G. PARIWISATA
Potensi obyekwisata yang cukup menarik antara lain:
• WisataHutan
Wana Wisata di Desa Dander, jarak 12 Km dengan fasilitas
Akomodasi, golf, Hall, Kolam Renang, Play Ground dli
WisataTelaga
Waduk Pacal di Desa Temayang, jarak 35 Km dengan fasilitas Play Ground, Shelter
• Batu Marmer/Onyx, produksi pertahun sebesar 500 M3, deposit sebesar 300.000 M3

II PELUANG INVESTASI
1. Sektor Primer
a. Pertanian
Tanamanpangan
• Padi, dengan luas lahan tersedia 98,271 Ha
• Jagung, dengan luas lahan tersedia 36,316 Ha
• Kedele, dengan luas lahan tersedia 18,396 Ha
Hortikuitura
- Sayur-sayuran
• Kacang Tanah, dengan luas lahan tersedia 3,538 Ha
• Bawang Merah, dengan luas iahan tersedia 325 Ha
- Buah-buahan
• Mangga, dengan luas lahan tersedia 10,270 Ha
• Pisang, dengan luas lahan tersedia 4,000 Ha
• Blimbing, dengan luas lahan tersedia 652 Ha
• Jeruk Siem, dengan luas lahan tersedia 500 Ha
b. Perkebunan
• Tembakau, dengan luas lahantersedia 12.500 Ha
• Kelapa, dengan luas lahan tersedia 15.000 Ha
• Jati Emas, dengan luas lahan tersedia 8.000 Ha
c. Peternakan
• Sapi potong, populasinyasebesar93.292ekor
• Kambing I Domba, populasinya sebesar 162.312 ekor
• Ayam pedaging, populasinya 671.190 ekor
d. Perikanan
• Budidaya sawah tambak, dengan luas lahan tersedia 166 Ha
• Budidaya kolam, dengan luas lahan tersedia 104 Ha
e. Pertambangan
• Bentonit, dengan luas lahan tersedia 40 Ha
• Gypsum, dengan luas lahan tersedia 19 Ha
• Andesit, dengan luas lahan tersedia 500 Ha
• Fosfat, dengan luas lahan tersedia 19 Ha
• Dolomit/baru kapur, dengan luas lahan tersedia 25 Ha
• Onyx, dengan luas lahan tersedia 20 Ha

2. SektorSekunder
• Industri bubut kayu
• Industri Mebel

3. SektorTersier
Pariwisata
• Pengembangan Wisata Dander, dengan luas lahan tersedia 14 Ha

III. POTENSI DAN PELUANG MENURUT KLASTER
1. Pertanian dan Hortikultura
• Padi, lokasi Se Kabupaten Bojonegoro dengan prospe pengembangan bahan baku industri makanan
• Jagung, lokasi se Kabupaten Bojonegoro kecuali Kec. Bojonegoro dengan prospek pengembangan bahan baku industri makanan
• Kedele, lokasi se Kabupaten Bojonegoro kecuali Kec. Seka Gondang, Kanor, Bojonegeoro, Kasiman, Kedewan, dengan prospek pengembangan bahan baku industri makanan
• Kacang tanah, lokasi se Kabupaten Bojonegoro kecuali kec. Kedungadem, Kanor, Sumberrejo, Balen, Sukosewu, Bojonegoro, dengan prospek pengembangan Bahan Baku industri makanan
• Pisang dan Mangga, lokasi se Kabupaten Bojonegoro, dengan prospek pengembangan bahan baku industri makanan
2. Perkebunan
• Tembakau, lokasi 18 Kecamatan Sentra Tembakau, dengan prospek pengembangan bahan baku rokok
• Kelapa, lokasi Kec. Kapas, Dander dan Margomulyo, dengan prospek pengembangan kopra, gula kelapa, arang tempurung, kerajinan
3. Kehutanan
• Jati Sengon, lokasi se Kabupaten Bojonegoro kecuali Kec. Bojonegoro, dengan prospek pengembangan Industri Pengolahan kayu jati dli.
4. Peternakan
• Sapi potongjantan dan betina, lokasi se Kabupaten Bojonegro, dengan prospek pengembangan daging sapi dan anak sapi
5. Perikanan
• Ikan, lokasi Waduk Pacal Kec. Temayang, dengan prospek pengembangan untuk konsusmsi lokal /ekspor
6. Industri
• Mebel dan bubut kayu, lokasi Kecamatan Bojonegoro, Margomulyo dan Kasiman, dengan prospek pengembangan modal usaha dan modal kerja
7. Pertambangan
• Fosfat, lokasi Kecamatan Temayang, dengan prospek pengembangan pupuk alam
• Gypsum, lokasi Kecamatan Purwosari, dengan prospek pengembangan Ornamen Rumah Tangga
• Bentonit, lokasi Kecamatan Margomulyo, dengan prospek pengembangan Blacing clay pada industri minyak kelapa
• Onyx, lokasi Kecamatan Gondang, dengan prospek pengembangan Hiasan rumah tangga
• Andesit, lokasi Kecamatan Gondang, dengan prospek pengembangan bahan baku industri bangunan
8. Parwisata
• Pengembangan Kawasan Pariwisata Watu Jago Kecamatan Margomulyo
• Pengembangan Kawasan Pariwisata Waduk Nglambangan Kecamatan Ngasem
• Pengembangan Kawasan Pariwisata Waduk Pejok Kecamatan Baureno

KABUPATEN TUBAN


I. POTENSI UNGGULAN

A. PERTANIAN
1. Produksi tanaman pangan yang menonjol, sebagai berikut:
• Padi, dengan luas lahan 76.462 Ha, produksi rata-rata pertahun sebesar 380.487 ton
• Jagung, dengan luas lahan 79.113 Ha, produksi rata-rata pertahun sebesar257.141 ton
• Kedele, dengan luas lahan 6.182 Ha, produksi rata-rata pertahun sebesar7.241 ton
• Ubi Kayu, dengan luas lahan 8.567 Ha, produksi rata-rata pertahun sebesar 117.006 ton
• Kacang Tanah, dengan luas lahan 31.740 Ha, produksi rata-rata pertahun sebesar 32.593 ton
• Kacang Hijau, dengan luas lahan 90.085 Ha, produksi rat rata pertahun sebesar7.439 ton
• Ubi Jalar, dengan luas lahan 345 Ha, produksi rata-rata pertahun sebesar 3.890 ton
2. Produksi Hortikultura yang menonjol, antara lain :
> Sayur-sayuran:
• Bawang Merah, dengan luas lahan 4 Ha, produksi rata-rata pertahun sebesar 5 ton
• Cabai , dengan luas lahan 3.468 Ha, produksi rata-rata pertahun sebesar 6.252 ton
• Bawang Daun, dengan luas lahan 9 ha, produksi pertahun sebesar 6 ton
• Kacang Panjang, dengan luas lahan 268 ha, produksi pertahun 899 ton
• Tomat, dengan luas lahan 79 ha, produksi per tahun sebesar539ton

> Buah—buahan:
• Mangga, dengan jumlah tanaman yang menghasilkan 615.452 pohon, produksi per tahun sebesar 13.259 ton
• Pisang, dengan jumlah tanaman yang menghasilkan 453.769 pohon, produksi pertahun sebesar4.957 ton
• Belimbing, dengan jumlah tanaman yang menghasilkan 10.796pohon,produksi pertahunsebesar47l ton
• Jambu Biji, dengan jumlah tanaman yang menghasilkan 54.398 pohon, produksi per tahun sebesar 1.546 ton
• Jambu Air, dengan jumlah tanaman yang menghasilkan 18.l40pohon, produksi pertahunsebesar387ton
• Salak, denganjumlah tanaman yang menghasilkan 3.052 pohon, produksi pertahun sebesar56 ton
• Pepaya, dengan jumlah tanaman yang menghasilkan 99.694pohon, produksi pertahunsebesar3.OO7ton
• Nanas, dengan jumlah tanaman yang menghasilkan 3.l50pohon, produksi pertahunsebesar6ton
• Nangka, dengan jumlah tanaman yang menghasilkan 45.2O3pohon, produksi pertahunsebesar3.783ton
• Sirsak, dengan jumlah tanaman yang menghasilkan 6.771 pohon, produksi per tahun sebesar 103 ton
• Jeruk, dengan jumlah tanaman yang menghasilkan 22.653 pohon, produksi pertahun sebesar2.576 ton
• Sawo, dengan jumlah tanaman yang menghasilkan 8.382 pohon, produksi pertahun sebesar479 ton

> Tanaman Obat-obatan:
• Lengkuas, dengan luas lahan 7.115 m2, produksi per tahun sebesar 19.446 ton
• Kunyit, dengan luas lahan 18.380 m2, produksi per tahun sebesar 55.908 ton
• Temulawak, dengan luas lahan 2.862 m2, produksi per tahun sebesar 6.184 ton
• Lempuyang, dengan luas lahan 1.192 m2, produksi per tahun 3.305 ton
• Kencur, dengan luas lahan 10.000 m2, produksi per tahun sebesar 3.939 ton
• Temuireng dengan luas lahan 2.059 m2, produksi per tahun sebesar 20.59 ton
• Kejibeling dengan luas lahan 18.380 m2, produksi per tahun sebesar 55.908 ton

> Tanaman Hias
• Sedap Malam, dengan luas lahan 114 m2, produksi per tahun sebesar 3.391 tangkai
• Mawar, dengan luaslahan 14.176 m2, produksi pertahun sebesar 104.887 tangkai
• Gladiol, dengan luas lahan 2 m2, produksi per tahun sebesar 50 tangkai
• Krisan, dengan luas lahan 60 m2, produksi per tahun 60 tangkai
• Palem, dengan luas lahan 338 m2, produksi per tahun sebesar 356 pohon
• Melati dengan luas lahan 268 m2, produksi per tahun sebesar 192 kg
• Anthurium dengan luas lahan 30 m2, prodüksi per tahun sebesar 174 tangkai

B. PERIKANAN
Produksi perikanan yang menonjol, antara lain:
a. Penangkapan:
• Perikanan Laut, rata — rata produksi per tahun 9.262.884 ton
• Perikanan Perairan umum, rata — rata produksi per tahun 1.856.549 ton
b. Budidaya
• Tambak, produksi pertahun sebesar 690.176 ton
• Kolam, produksi per tahun sebesar 101.973 ton
• Sawah Tambak, produksi pertahun sebesar 2.785.750 ton

C. PETERNAKAN
Produksi peternakan yang menonjol, antara lain:
• Ayam buras, populasinya sebesar 730.958 ekor, dengan produksi daging sebesar 1.081.542 kg pertahun
• Kerbau, populasinya sebesar 3.963 ekor, dengan produksi daging sebesar 308.949 kg pertahun
• Ayam pedaging, populasinya sebesar 352.300 ekor, dengan produksi daging 774.675 kg pertahun
• Kuda, populasinya sebesar 174 ekor
• Itik, populasinya sebesar 45.147 ekor, produksi daging 10.368 kg pertahun
• Ayam petelur, populasinya sebesar 64.260 ekor, dengan produksi daging 774.675 kg pertahun
• Kambing, populasinya sebesar 68.452 ekor, dengan produksi daging 311.908 kg pertahun
• Sapi Potong, populasinya sebesar 149.820 ekor, dengan produksi daging 1.179.491 kg pertahun
• Sapi perah, populasinya sebesar69 ekor
• Entok, populasinya sebesar 33.546 ekor
• Domba, populasinya sebesar 60.825 ekor, dengan produksi daging 4l2.598 kg pertahun

D. PERKEBUNAN
Produksi perkebunan yang menonjol, antara lain:
• Kelapa, dengan luas lahan 11.475 Ha, dengan produksi pertahun sebesar 12.040 ton
• Jambu Mente, dengan luas lahan 3.567 Ha, dengan produksi per tahun sebesar 1.597 ton
• Tembakau, dengan luas lahan 1.314 Ha, dengan produksi per tahun sebesar 886.9 ton
• Siwalan, dengan luas lahan 1.090 Ha, dengan produksi per tahun sebesar 4.201 ton
• Kemiri, dengan luas lahan 206 I-ia, dengan produksi per tahun sebesar 144,2 ton
• Kenanga, dengan luas lahan 195 Ha, dengan produksi per tahun sebesar 120,1 ton
• Empon-Empon, dengan luas laan 240 Ha, dengan produksi per tahun sebesar 665,6 ton
• Wijen, dengan luas lahan 55 Ha, dengan produksi per tahun sebesar 17,06 ton
• Kopi, dengan luas lahan 13 Ha, dengan produksi per tahun sebesar 2,1 ton
• Kapuk Randu, dengan luas lahan 1.695 Ha, dengan produksi pertahun sebesar 369,5 ton
• Jarak, dengan luas lahan 48 Ha, dengan produksi per tahun sebesar 14,3 ton
• Asem Jawa, dengapn luas lahan 31 Ha, dengan produksi per tahun sebesar 12,7 ton

E. KEHUTANAN
Produksi kehutanan yang menonjol, antara lain:
• Kayu pertukangan, produksi per tahun 38.007 m3
• Kayu bakar, produksi pertahun 291 m3
• Minyak Kayu Putih, produksi pertahun 700 ton

F. PERTAMBANGAN
Potensi pertambangan yang cukup besar produksinya, khususnya bahan galian C, antara lain:
• Batu kapur, produksi pertahun 8.924 m3/tahun
• Tanah Liat, produksi per tahun 2.005.707 m3/tahun
• Pasirkuarsa, produksi per tahun 122.266 m3/tahun
• Fosfat, produksi pertahun 1 .239 m3/tahun
• Dolomit, produksi pertahun 64.370 m3/tahun
• Tanah Urug, produksi pertahun 129.694 m3/tahun

G. INDUSTRI MANUFAKTUR
lndustri Manufaktur sebanyak 282 perusahaan/unit meliputi usaha besar, menengah dan keci, antara lain:
• Industri logam, mesin dan kimia (ILMK)
• Industri hasil pertanian dan kehutanan (IHPK)
• Industri hasil pertanian dan kehutanan (IHPK)
• IndustriAneka (LA)

H. PARIWISATA
Potensi obyekwisata yang menarik meilputi:
1. Wisata Alam
a. Taman RekreasiTuban lndah
Terletak di Desa Sugihwaras Kecamatan Jenu sekitar 6km sebelah barat Kota Tuban
b. Taman Wisata Laut Sukolilo
Terletak di desa Sukolilo Kecamatan Banen yang merupakan pesisir pantai utara dengan pasirnya yang putih, bersih dan dikelilingi poon kelapa
c. Goa Akbar
Terletak di tengah Kota Tuban tepatnya di dusun Ngabar, desa Gedungombo Kecamatan Semanding

2. Wisata Budaya dan Agama, meliputi:
a. Museum Kembang Putih:
Terletak di komplek Pendopo Kridomanunggal yang berdiri pada tahun 1984 dengan bentuk bangunan yang merupakan stiki dan arsitektur tradisional Jawa berbentuk joglo.
b. Makam Sunan Bonapng dan Mesjid Jami’:
Komplek makam Sunan Bonang terletak di Desa Kutorejo Kecamatan Tuban Kota atau dibelakang Masjid Jami’ Tuban
c. Kienteng Kwan Sing Blo:
Berdiri pada abad 18 terletak di desa Karangsari Kecamatan Tuban Kota dan bangunan dan Klenteng ini menghadap ke laut utara dengan simbol kepiting yang jarang ditemui di klenteng lain.

II. PELUANG INVESTASI
1. Sektor primer
a. Pertanian
Sub Sektor Pertanian Tanaman Pangan
Peluang: Budidayakacangtanah
Lokasi : Kecamatan palang, Montong, Merakurak, Kerekdan Semanding;
b. Perikanan
Peluang: Budidaya lobster
Lokasi :
c. Peternakan
Peluang: Penggemukan sapi I sapi potong
Lokasi : Tersebar di Kabupaten Tuban
d. Perkebunan Peluang
Peluang: Siwalan
Lokasi : Kecamatan Palang, Semanding, Bancar, Plumpang Tuban dan Kerek.
e. Pertambangan Peluang
Peluang: Batu kapur, pasir kwarsa, tanah hat, dolomit, batu Phosphatdan trass.
Lokasi : Kecamatan Montong, Widang, Soko, Semanding, Senoni, dan Parengan.

2. SektorSekunder
Peluang investasi disektorsekunderadalah manufaktunmeliputi:
• Industri Tekstil
Industri Semen
• Industri Kayu
Industri meubel dan kemasan

3. SektorTersier
a. Perdagangan
Peluang investasi di sub sektor perdagangan adalah usah ekspor hasH perikanan laut: udang, ikan bawal, ikan teri nasi cumi-cumi, rajungan, ikan kerapu dan ikan laosan;
b. Pariwisata
Peluang investasi sektor pariwisata terdiri dan:
Pengembangan wisata alam dan pantai antara lain : Panti Sowan, Wisata Djoko Tarub, Air Panas Sumber Rejo dan Pantai Boom.

4. Industni Skala Menengah dan Kecil
Peluang usaha di bidang usaha industri skala menengah dan kecil meliputi : industri makanan dan minuman, bahan bangunan kapur, industri meubel, konfeksi serta batik tulis.

KABUPATEN BLITAR


I. POTENSI UNGGULAN

A. PERTANIAN
1. Produksi tanaman pangan yang menonjol
• Ubi Kayu, dengan luas lahan 4.438 ha, produksi rata-rata per tahun sebesar 80.972 ton
2. Prod uksi Holtikultura yang menonjol antara lain:
a. Buah—buahan:
• Pisang, dengan jumlah tanaman yang menghasiIis 40.000 pohon, produksi pertahun sebesar 70.680 ton
b. Tanaman Obat—obatan:
• Jahe, dengan Luas areal 2 ha, produksi per tahun sebesar 4 ton

B. PERIKANAN
Produksi Perikanan yang menonjol, antara lain:
a. Penangkapan
• Laut, produksi per tahun 105,9 ton
• Perairan Umum, produksi pertahun 470,9 ton b. Budidaya
• Budidaya Tambak, produksi pertahun 269,1 ton
• Budidaya Kolam, produksi pertahun 1.396,4 ton
• Budidaya Mina Padi, produksi pertahun 27,8 ton
• Budidaya Karamba, produksi per tahun 20 ton.

C. PETERNAKAN
a. Produksi Peternakan yang menonjol, antara lain:
• Ayam Buras, populasinya sebesar 11.000 ekor, produksi daging pertahun 5.000 kg
b. Produksi hasil peternakan yang menonjol, antara lain:
• Telur, produksi per tahun sebesar 125,352,80 ton
• Susu, produksi pertahun sebesar36,25 ton

D. PERKEBUNAN
Produksi Perkebunan yang menonjol antara lain:
• Kelapa, luas areal tanam 18.425,80 ha, produksi per tahun sebesar 15.532,90 ton
• Tebu, luas areal tanam 10.000 ha, produksi per tahun sebesar 1 .000.000 ton
• Kakao, luas areal tanam 4.000 ha, produksi per tahun sebesar 22.000 ton
• Atsiri Nilam, luas areal tanam 300 ha, produksi per tahun sebesar 2.400 ton
• Atsiri Cengkeh, luas arealtanam 1.600 ha, produksi per tahun sebesar 6.400 ton
• Kenanga, luas areal tanam 620 ha, produksi per tahun sebesar 3.915 ton

E. KEHUTANAN
Produksi Kehutanan yang menonjol, antara lain:
• Kayu Jati,produksipertahun 720 m3
• KayuNonJati, produksi pertahun43l.289 m3

F. PARIWISATA
Potensi obyek wisata yang menarik meliputi:
WisataAlam:
• Pantai Tambak, Serang Jolosutro
Wisata Budaya:
• Candi Penataran, Siraman Kyai Pradah

II. PELUANG INVESTASI
1. Sektor Primer
a. Pertanian
Peluang : Nanas
Lokasi : Ponggok, Nglegok
b. Perkebunan
Peluang : Kakao
Lokasi : Ponggok, Udanawu, Garum, Nglegok, Gandusari, Doko
c. Peternakan
Peluang : SapiPerah
Lokasi : SeKabupaten Blitar
Peluang : Ayam Petelur
Lokasi : SeKabupaten Blitar
Peluang : Sapipotong
Lokasi : SeKabupaten Blitar
d. Perikanan
Peluang : TambakUdang
Lokasi : Tambakrejo, Serang, Jolosutro
e. Pertambangan
Peluang : Tambang Filfas
Lokasi : Panggungrejo, Wonotirto, Bakung

KABUPATEN BONDOWOSO


POTENSI UNGGULAN

A. PERTANIAN
1. Produksi tanaman pangan yang menonjol adalah sebagai berikut:
• Padi, dengan luas lahan 54.473 ha, produksi pertahun sebesar 306.984,52 ton
• Jagung, dengan luas lahan 37.100 ha, produksi pertahun sebesar 141 .075,12 ton
• Ubi Kayu, dengan luas lahan 6.552 ha, produksi pertahun sebesar 121.076,1 Oton

2. Produksi Hortikultura yang menonjol antara lain:
> Sayur-sayuran
• Bawang Merah, dengan luas lahan 415 ha, produksi pertahun sebesar 3.944 ton
• Lombok, dengan luas lahan 977 Ha, produkasi pertahun sebesar 7.490,20 ton
• Tomat, dengan luas lahan 106 Ha, produksi pertahun sebesar 855,40 ton
> Buah-buahan
• Mangga, dengan luas lahan 3.019 Ha, produksi pertahun sebesar 24.389,3 ton
• Pisang, dengan luas lahan 1.978 Ha, produksi pertahun sebesar 11.754,80 ton
• Rambutan, dengan luas lahan 1.705 Ha, produksi pertahun sebesar 22.773 ton
• Durian, dengan luas lahan 520 ha, produksi pertahun sebesar 58,40 ton
> Tanaman Obat-obatan
Jahe, dengan luas lahan 54,55 Ha, produksi per tahun sebesar 58,40 ton.

B. PERIKANAN
Produksj peternakan yang menonjol, antara lain:
• Perikanan Darat (lele, nila dan tombro), produksi per tahun sebesar 824,451 ton.

C. PETERNAKAN
Produksj peternakan yang menonjol, antara lain:
• Ayam Potong, populasinya sebesar 184.754 ekor
• Kambing, populasinya sebesar 30.728 ekor
• Domba, populasinya sebesar 44.943 ekor
• Ayam Petelor, populasinya sebesar 133.763 ekor
• Ayam Buras, populasi sebesar 772.474 ekor

D. PERKEBUNAN
Produksi perkebunan yang menonjol, antara lain:
• Tebu, dengan luas areal tanam 4.224,21 ha, produksi pertahun sebesar 33.1 57,93 ton.
• Kelapa, dengan luas areal tanam 2.150,04 ha, produksi pertahun sebesar l.
• Kopi Arabica, luas areal tanam 4.695 ha, produksi pertahun sebesar 9.219 ton.
• Tembakau Virginia dan Kasturi, luas areal tanam 1.137,5 ha, produksi pertahun sebesar 3.569,81 ton.

E. KEHUTANAN
Produksi kehutanan yang menonjol, antara lain:
• Kayu Jati, produksi per tahun sebesar 12.967,50 m3
• Kayu Non Jati, produksi pertahun sebesar 7,0 m3 (umur kayu sekitar 2 tahun)

F. PERTAMBANGAN
Potensi pertambangan yang yang cukup besar produksinya khususnya bahan galian C, antara lain:
• Pasir, deposit 4.000.00 m3
• Batu Belah, deposit 183.375.000 m3
• Batu Poles, deposit 56.250.000 m3
• Tras, deposit 152.350.000 m3
• Kalsit, deposit 200.000 m3
• Gypsum, deposit 38.000.000 m3

G. INDUSTRI MANUFAKTUR
Industri manufaktur meliputi usaha besar, menengah dan kecil terdiri dari:
• Industri logam, mesin dan kimia
• Industri hasil pertanian dan kehutanan
• Industri aneka

H. PARIWISATA
Potensi obyek wisata yang menarik meliputi:
a. Wisata alam Kawah ijen
Kawah Ijen merupakan kawah yang terbesar dan terbaik memiliki luas kawah 5.466 pada ketinggian 2.386 m diatas permukaan laut.
• Agro Wisata Kebun Kopi Arabica
Agrowisata kebun kopi arabica dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara XII kebun Blawan dan Kalisat dengan hamparan kopi arabica
• AirTerjun Damarwulan dan Pemandian Air Panas
Terletak di Desa Kalianyar/ Blawan Kecamatan Kiabang
• AirTerjunTancakKembar
Wanawisata air terjun Tancak KembarAndongsari terletak di Desa Andongsari, Kecamatan Pakem sekitar 25 km arah baratdari kota Bondowoso
• Taman PemandanganArak—arak

b. Wisata Budaya:
• Kesenian Singo Wulung
• Monu men Gerbong Maut

c. Wisata yang mempunyai dayatarik khusus
• Industri tekstil (batik dan border)
• IndustriTape
• Industri Kerajinan Kuningan
• Industri mebel dan kerajinan Kayu
• Industri Handy Craft

II. PELUANG INVESTASI
1. Sektor Primer
a. Pertanian
• Padi, Ubi Kayu, Jagung, Kedele
b. Perkebunan
• Tebu
• Kelapa
• KopiArabica
• Tembakau
c. Peternakan
Peluang: Sapi Kereman
Lokasi : Tersebar di Kabupaten Bondowoso
d. Perikanan
• Perikanan Darat (Lele, Nila, Tombro)
e. Industri Pengolahan
• Industri Makanan (Tape, Keripik Singkong, Suwar—suwir dan dodol)
• lndustri Tekstil (Bordir dan Batik)
f. Pertambangan
• Batu Belah
• Batu Poles
• Tras
• Batu Gamping
• Kalsit
• Gypsum
g. Pariwisata
• Pengembangan Wisata Alam Kawah Ijen di Kec. Sempol dengan luas lahan tersedia 92 Ha
• Pengembangan WisataAlamAirlerjun Tancak Kembardi Kec. Pakem
• Pengembangan Wisata Alam Air Terjun Pub Agung di Kec. Sumberwringin

KABUPATEN SITUBONDO


I. POTENSI UNGGULAN

A. PERTANIAN
1. Produksi tanaman pangan yang menonjol adalah sebagai berikut:
• Padi, dengan luas lahan 32.316 ha, produksi per tahun 172.688 ton.
• Jagung, dengan luas lahan 44.492 ha, produksi per tahun 173.050 ton.
• Kedelai, dengan luas lahan 505 ha, produksi per tahun 931 ton.

2. Produksi holtikultura yang menonjol antara lain:
a. Sayur—sayuran:
• Bawang merah, dengan luas lahan 152 ha, produksi per tahun 1.210 ton.
• Cabe Rawit, dengan luas lahan 331 ha, produksi per tahun 116 ton.
b. Buah—buahan:
• Semangka, dengan luas lahan 72 ha, produksi pertahun 1.427 ton.
• Mangga, dengan luas lahan 6589 ha, produksi per tahun 19.486 ton.
• Pepaya, dengan luas lahan 86 ha, produksi per tahun 1.197 ton.
• Pisang, dengan luas lahan 552 ha, produksi per tahun 3.525 ton.
c. Tanaman Hias:
• Melati, dengan luas lahan 3,5 ha, produksi per tahun 75 ton

B. PERIKANAN
Produksi Perikanan yang menonjol, antara lain:
• Perikanan Laut
• Perikanan Perairan Umum
• BudidayaTambak
• Bud idaya Kolam
• Budidaya Mina Padi
• Budidaya Karamba
• Minapadi

C. PETERNAKAN
Produksi Peternakan yang menonjol, antara lain:
• Ayam Buras

D. PERKEBUNAN
Produksi Perkebunan yang menonjol antara lain:
• Kelapa

E. KEHUTANAN
Produksi Kehutanan yang menonjol, antara lain:
• Kayu Jati
• KayuNonJati

F. PERTAMBANGAN
Potensi pertambangan yang cukup besar produksinya khususnya galian C, antara lain:
• Andesit(Batu Gunung), dengan luas lahan 74 ha.
• Sirtu, dengan luas lahan 148 ha
• Tras, dengan luaslahan 43ha
• Gamping, dengan luas lahan 20 ha

G. INDUSTRI MANUFAKTUR
Industri Manufaktur sebanyak 20 unit meliputi:
• Industri pengolahan pangan
• Industri kerajinan
• Industri logam

H. PARIWISATA
Potensi obyek wisata yang menarik meliputi
a. Wisata Alam:
• Pantai Pasir Putih
Terletak di Kecarnatan Bungatan 194 km dan Surabaya dan 94 km dan Banyuwangi. Obyek wisata ini mempunyai tamanria laut yang cukup menarik dan hutan wisata.
• Taman Nasional Baluran
Terletak di Desa Wonorejo Kecamatan Banyu putih, dengan jarak 55 km arah timur dan kota Situbondo.
b. Wisata Budaya:
• Petik Laut
c. Wisata Religius:
• Petflasan Syekh Maulana Ishak
• Makam Raja Besuki
• Candi Bang

IL PELUANG INVESTASI 
1. Sektor Primer
a. Pertanian tanaman pangan dan holtikultura
Peluang: Mangga
Lokasi : KecamatanArjasa dan Jangkar
Peluang: Anggur
Lokasi : Kecamatan Banyu putih

b. Penkebunan
Peluang: Kelapa
Lokasi :Kecamatan Asembagus, Banyuputih, Panji,Situbondo, Kendit, Panarukan
Peluang: Tebu
Lokasi : Se Kabupaten Situbondo kecuali Kecamatan Sumber malang dan Jati banteng
Peluang: Kopi
Lokasi :Kecamatan Arjasa, Sumbermalang dan Jatibanteng
Peluang: Tembakau
Lokasi : Se Kabupaten Situ bondo
Peluang: Melinjo
Lokasi :Kecamatan Suboh, Miandingan, Besuki dan Jatibanteng

c. Peternakan
Peluang: Sapi Potong
Lokasi : Se Kabupaten Situbondo
Peluang: Kambing
Lokasi :Kecamatan Banyu putih
Peluang: Sapi Kereman
Lokasi :Kecamatan Arjasa, Asembagus, Kendit dan Bungatan

d. Perikanan
Peluang:
Lokasi :

e. Pertambangan
Peluang: Gamping
Lokasi : Kecamatan Kendit, Situ bondo dan Panji
Peluang: Andesit(Batu Gunung)
Lokasi : Kecamatan Kendit, Jatibanteng, Besuki Suboh, Miandingan, Sumbermaang, Asembagus dan Arjasa
Peluang: Sirtu
Lokasi : Kecamatan Kendit, Arjasa, Jangkar, Situ bondo, Suboh dan Besuki
Peluang: Tras
Lokasi : Kecamatan Banyuputih, Asembagus, Jangkar, Panji, Kapongan danArjasa

2. Sektor Sekunder
a. Industri makanan dan minuman
• Pengolahan buah mangga, pengaengan ikan, indutri rokok Sistem Kretek Tangan (SKT)
b. Industrianeka Industri pengolahan kulit kerang
c. Industrikimia; Penyulingan minyak bumi
d. Industrikayu Industri mebel kayu

3. Sektor Tersier
a. Perdagangan
• Jasa perdagangan ekspor dan impor
b. Pariwisata
• Pengembangan obyek wisata Pantai Pasir Putih
• Pengembangan obyek wisata Taman Nasional Baluran

KABUPATEN NGAWI


I. POTENSI UNGGULAN

A. PERTANIAN
1. Produksi tanaman pangan yang menonjol adalah sebagai berikut:
• Padi, dengan luas lahan 95.386 ha, produksi per tahun sebesar 559.438,89 ton
• Jagung, dengan luas lahan 10.254 ha,produksi per tahun sebesar44.779,22 ton
• Ubi Jalar, dengan luas lahan 8.211 ha,produksi per tahun sebesar 130.357,84 ton
• Kedele, dengan luas Iahanl4.884 ha,produksi per tahun sebesar 2l .388,31 ton

2. Produksi Hortikultura yang menonjol antara lain:
a. Sayur-sayuran
• Bawang Merah, dengan luas lahan 1116 ha, produksi per tahunsebesar 972,54 ton
b. Buah—buahan
• Mangga, dengan jumlah tanaman yang menghasilkan 249.612 pohon, produksi per tahun sebesar 12. 730,21 ton
• Pisang, dengan jumlah tanaman yang menghasilkan 909.724 pohon, produksi per tahun sebesar 12. 890,79 ton
c. Tanaman Obat- obatan
• Wijen, dengan luas lahan 350 ha, produksi per tahun sebesar 400 ton
• Empon — empon, dengan luas lahan 338,9, produksi per tahun 2.470 ton

B. PERIKANAN
Produksi perikanan yang menonjol antara lain:
a. Penangkapan
• Perairan Umum, rata — rata produksi per tahun 488,930 ton
b. Budidaya
• Kolam,rata—rataproduksipertahun 671,l6Oton
• Karamba rata — rata produksi pertahun 58,515 ton.

C. PETERNAKAN
a. Produksi peternakan yang menonjol antara lain:
• Sapi potong, populasinya sebesar45.731 ekor
• Kerbau, populasinya sebesar2.236 ekor
• Kuda, populasinya sebesar 119 ekor
• Kambing, populasinya sebesar53.931 ekor
• Domba, populasinya sebesar33.899 ekor
• Babi, populasinya sebesar 1 .021 ekor
• Ayam Buras. populasinya sebesar 1.084.414 ekor
• Ayam Petelor, popuasinya sebesar95.300 ekor
• Ayam Pedaging, populasinya sebesar 121.901 ekor
• Itik, populasinya sebesar35.921 ekor

b. Produksi hasil peternakan yang menonjol antara lain:
• Daging, produksi pertahun sebesarll.556 ton
• Telur, produksi per tahun sebesar 1 .241 Ton

D. PERKEBUNAN
Produksi perkebunan yang menonjol antara lain:
• Kakao, dengan luas lahan 600 ha, produksi per tahun sebesar 666 ton
• Cengkeh, dengan luas lahan 749,2 ha, produksi per tahun sebesar 310 ton
• Tebu, dengan luas lahan 3.211,88 ha, produksi per tahun sebesar 850 ton
• Tembakau, dengan luas lahan 2.025 har produksi per tahun 575 ton

E. PERTAMBANGAN
Potensi pertambangan yang cukup produksinya khususnya bahan gallan C, antara lain:
• Batu gunung / Andesit, produksi per tahun sebesar 1.592.600 ton, deposit 6.600.000 m3
• Pasir / Pasir bangunan, produksi per tahun sebesar 652.220 ton, deposit 9.066 ha
• Tanah hat! Ball Clay, produksi per tahun sebesar 165.170 ton
• Bentonit, produksi per tahun sebesar 756 ton, deposit 1.400.000 m3
• Sirtu / pasir urug, produksi per tahun sebesar 9.750 ton, deposit 400.000 m3

F. PARIWISATA
Potensi obyekwisata yang menarikdan bervariasi, mehiputi:
1. Wisata alam:
• Pemandian dan Taman Rekreasi Tawun di Desa Tawun, Kecamatan Padas. Wisata mi terkenal dengan habitat bulus
• WadukPondok
Waduk ml merupakan bendungan yang paling besar di Kabupaten Ngawi dan mampu menampung air 20.000.000 m3 dengan luas genangan 2.596 ha dimanfaatkan sebagai tempattujuan wisata untuk kegiatan olahraga air
• Air Terjun Sram bang
Terletak di Desa Girimuhyo Kecamatan Jogorogo 35 km arah baratdaya kota Ngawi memihiki ketinggian 50 m
• GunungKawarakan
Merupakan panorama alam di perbukitan terdapat pemanen lokasinya berada di Desa Sumbersari Kecamatan Simo 35 km arah barat daya kota Ngawi

2. Wisata agama dan budaya:
• Wisata budaya adat” Keduk Besi” selesai panen kedele di Desa Gandong Kecamatan Beringin Ngawi — Caruban
• Hutan Ketonggo Srigati
Merupakan obyek wisata rehigius yang sering dikunjungi paranormal dan berbagal daerah di Indonesia. Konon tempat mi merupakan tempat istirahatnya raja Brawijaya, berada di Desa Babadan Kecamatan Paron 20 km arah selatan kota Ngawi

3. Wisata yang mempunyal daya tank khusus:
• Museum Tnime
Museum mi merupakan tempat penehitian, perawatan dan pemajangan fosil — fosil mahluk purba pitecantroupus erectus (PE), terletak di Desa Kawu Kecamatan Kedunggalan di tepian hiku — liku sungai Bengawan Solo.
• Benteng Pendem Van Den Bosch
Merupakan peninggalan sejarah yang dIbangun pada masa pemerintahan Van den Bosch pada masa kolonial Belanda. Benteng mi merupakan pusat pertahanan untuk menangkal musuh yang berasal dan sungai karena berada di tepi pertemuan sungai Bengawan Solo dan sungai Madiun.
• Monumen Soeryo
Terletak di Desa Pelang Lor Kecamatan Kedunggalar Km 25 arah barat kota Ngawi. Monumen ml dimaksudkan untuk mengenang gugurnya Gubernur Jawa Timur I yakni Gubernur Suryo.

II. PELUANG INVESTASI
1. Sektor Primer
a. Pertanian
Pertanian tanaman pangan
Peluang : Padi
Lokasi : Tersebardi Kabupaten Ngawi
Peluang : Jagung
Lokasi : Tersebardi Kabupaten Ngawi
Peluang : Kedele
Lokasi : Tersebardi Kabupaten Ngawi
Peluang : Ubi Kayu
Lokasi : Kecamatan Ngrambe, Kendal, Sine
Holtikultura
Peluang : Rambutan
Lokasi : Kecamatan Jogorogo, Kendal, Ngrambe, Sine
Peluang : Mangga
Lokasi : Tersebardi Kabupaten Ngawi
Peluang : Pisang
Lokasi : Tersebardi Kabupaten Ngawi

b. Perkebunan
Peluang : Kakao
Lokasi : Kecamatan Sine, Ngrambe
Peluang : Cengkeh
Lokasi : Kecamatan Sine, Ngrambe
Peluang : Tebu
Lokasi : Kecamatan Jogorogo
Peluang : Tembakau
Lokasi : Tersebardi Kabupaten Ngawi

c. Peternakan
Peluang : Sapi Kereman
Lokasi : Kecamatan Sine, Jogorogo, Kendal, Paron, Mantingan, Ngawi, Kedunggalar, Padas, widodaren, Ngrambe
Peluang : Sapi betina
Lokasi : Kecamatan Pitu, Padas, Bringin,Karanganyar, Karangjati, Geneng, Pangkur,Kedunggalar, Kasreman

d. Perikanan
Peluang : Budidaya (Katakdan Bekicot)
Lokasi : Kecamatan Geneng dengan luas lahan tersedia 1.351 Ha
Peluang : Peluang Budidaya Kolam (Lele, Tombro, Nila, Gurami,Patin, Bawal)
Lokasi : Kecamatan Geneng, Widodaren, Ngawi dan di Waduk Pondok, Waduk Sangiran

e. Pertambangan
Peluang : Andesit/ Batu Gunung
Lokasi : Kecamatan Jogorogo, Ngrambe, Kendal, Sine
Peluang : Pasir/ Pasir Bangunan
Lokasi : Kecamatan Ngawi, Geneng, Kwadungan, Widodaren, Mantingan, Karanganyar
Peluang : Batu Kapur
Lokasi : Kecamatan Pitu, Padas
Peluang : Bentonit
Lokasi : Kecamatan Ngawi
Peluang : Trass
Lokasi : Kecamatan Kendal, Geneng
Peluang : Sirtu/PasirUrug
Lokasi : Kecamatan Pitu, Mantingan, Ngawi

2. SektorSekunder
Peluang investasi di sektor sekunder adalah manufaktur meliputi:
a. Industri Makanan dan Minuman
Lokasi : Kecamatan Sine, Widodaren, Ngrambe, Kwad ungan
b. Industri Genteng danAnyaman Bambu
Lokasi : Kecamatan Sine, Geneng, Mantingan, Pangkur, Jogorogo,Padas
c. IndustriKimia
Barang dan plastik (tas piastik)
Lokasi : Kecamatan Geneng, Ngawi, Pangkur, Padas dan Karangjati

3. SektorTersier
a. Perdagangan
Peluang investasi di sub sektor perdagangan adalah usaha eksporhasil pertanian dan industri
b. Pariwisata
Peluang investasi di sub sektor pariwisata terdiri — dan:
• Pengembangan Wisata Waduk Pondok, dengan luas lahan tersedia 2.596 Ha
• Pengembangan Wisata Waduk Sangiran, dengan luas lahan tersedia 160 Ha

III.POTENSI DAN PELUANG MENURUT KLASTER
1. Pertanian dan Perkebunan
• Kakao, lokasi Kec. Ngrambe, Sine, Jogorogo, Kendal, Kedunggalar dengan prospek pengembangan Minyak kakao dan Bubuk kakao
• Cengkeh, lokasi Kec. Ngrambe, Sine Jogorogo, Kenda dengan prospek Pengembangan Minyak Cengkeh
• Empon-empon, lokasi Kec. Ngrambe, Sine, Jogorogo, Kendal pengembangan Bahan Baku Jamu

KABUPATEN PONOROGO


I. POTENSI UNGGULAN

A. PERTANIAN
1. Produksi tanaman pangan yang menonjol adalah sebagai berikut:
• Padi, dengan luas lahan 61.694 ha, produksi pertahun sebesar 3.491.472ton.
• Ubi Kayu, dengan luas lahan 27.962 ha, produksi per tahun sebesar495.568,739ton.
• Jagung, dengan luas lahan 29.318 ha, produksi per tahun sebesar 123.838,223 ton.
• Ubi jalar, dengan luas lahan 105 ha, produksi per tahunsebesar 666 ton.
• Kacang Tanah, dengan luas lahan 2.431 ha produksi pertahunsebesar 42,960 ton.
• Kedelai, dengan luas lahan 18.875 ha produksi per tahun sebesar20.800,489ton.
• Cengkeh, dengan luas lahan 1.608,25 ha produksi per tahun sebesar3.462,90 ton.
• Kopi, dengan luas lahan 229,92 ha produksi per tahun sebesar265,40 ton.

2. Produksi Holtikultura yang menonjol antara lain:
a. Sayur - sayuran
• Bawang merah, dengan luas lahan 3.726 ha, produksi pertahun sebesar5230ton.
• Cabai, dengan luas lahan 679 ha, produksi per tahun sebesar2.521 ton.
• Bawang putih, dengan luas lahan 340 ha, produksi per tahun sebesar 680 ton.
• Buncis, dengan luas lahan 3.791 ha, produksi per tahun sebesar 4570 ton.
• Sawi, dengan luas lahan 200 ha, produksi per tahun sebesar 650 ton.
• Tomat, dengan luas lahan 372 ha produksi per tahun sebesar 525 ton.
• Ketimun, dengan luas lahan 1.400 ha, produksi per tahun sebesar2.653 ton.
• Labu, dengan luas lahan 1.200 ha, produksi per tahun sebesar253 ton.
• Kacang panjang, dengan luas lahan 4.770 ha, produksi per tahun sebesar6.751 ton.

b. Buah—buahan
• Pisang, dengan jumlah tanaman yang menghasilkan 848.l8lpohon, produksi pertahun sebesarll.246,40 ton.
• Alpukat, dengan jumlah tanaman yang menghasilkan 24.769 pohon, produksi per tahun sebesar 976 ton.
• Sawo, dengan jumlah tanaman yang menghasilkan 7.420 pohon, produksi per tahun sebesar 291 ton.
• Mangga, dengan jumlah tanaman yang menghasilkan 771 .974 pohon, produksipertahun sebesar 26.O23ton.
• Pepaya, dengan jumlah tanaman yang menghasilkan 233.755pohon, produksipertahunsebesar 13.057 ton.
• Nanas, dengan jumlah tanaman yang menghasilkan 1.623 pohon, produksi pertahun sebesar3 ton.
• Nangka, dengan jumlah tanaman yang menghasilkan 53.091 pohon, produksi pertahun sebesar 2.626 ton.
• Karamba, produksi pertahun sebesar3,20 ton

C. PETERNAKAN
Produksi peternakan yang menonjol, antara lain:
• Ayam Buras, populasinya sebesar 785.000 ekor, produksi daging per tahun sebesar 1.980.363 ton
• Ayam Pedaging, populasinya sebesar 770.000 ekor, produksi daging pertahun sebesar 32.744 ton
• Ayam Petelur, populasinya sebesar 65.700 ekor, produksi daging per tahun sebesar 8.134 ton
• Sapi Potong, populasinya sebesar 65.010 ekor, produksi daging pertahun sebesar 704.195 ton
• Itik, populasinya sebesar 14.850 ekor, produksi daging per tahun sebesar 4.743 ton
• Kambing, populasinya sebesar 135.750 ekor, produksi daging pertahun sebesar24l.643 ton
• Domba, populasinya sebesar45.159 ekor, produksi daging per tahun sebesar 53.716 ton
• Sapi Perah, populasinya sebesar38 ekor.
• Kerbau, populasinya sebesar3.537 ekor.
• Kuda, populasinya sebesar 250 ekor.

D. PERKEBUNAN
Produksi perkebunan yang menonjol, antara lain
• Tebu, dengan luas lahan 1.994 ha, produksi per tahun sebesar 10.405.000 ton
• Tembakau, dengan luas lahan 564 ha, produksi per tahun sebesar449.250 ton
• Kelapa, dengan luas lahan 3.036 ha, produksi per tahun sebesar 3.643.745 ton
• Cengkeh, dengan luas lahan 1.735,63 ha, produksi per tahun sebesar 433.907 ton


• Kapuk Randu, dengan luas lahan 1.412,83 ha, produksi per tahun sebesar 263.581 ton
• Jambu mente, dengan luas lahan 684,72 ha, produksi pertahunsebeSarl7l.181 ton

E. PERTAMBANGAN
Potensi pertambangan yang cukup luas Iahannya khususnya
bahan galian C,
antara lain:
• Emas, luas lahan yang tersedia 6.704 ha.
• Selana, luas lahan yang tersedia 3 ha.
• Batu gamping, luas lahan yang tersedia 193 ha.
• Gypsum, luas lahan yang tersedia 10.0000 m3.
• Bentonit, luas lahan yang tersedia 21 2.900 m3.
• Zeolit, luas lahan yang tersedia 3 ha.
• Kaolin, luas lahan yang tersedia 4.5 ha.
• Marmer, luas lahan yang tersedia 6 ha.
• Batu beku, luas lahan yang tersedia 37,2 km2.
• Trass, luas lahan yang tersedia 380 m3.
• Sirtu, luas lahan yang tersedia 250.000 m3.
• Tanah hat, luas lahan yang tersedia 460 ha.
• Batu Rijang, luas lahan yang tersedia 400 ha.

F. PARIWISATA
Potensi obyek wisata yang menarik, meliputi:
a. WisataAlam:
Telaga Ngebel luas 148 ha, kedalam 25 m, Waduk berfungsi sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
• Hutan Wisata kucur didesa Biting Wilayah Perum Perhutani Unit lijatim.

b. Wisata Budaya:
• Makam Batoro Katong.
• Makam Kyai Besyari.
• Perayaan Grebeg Suro dan festival Reog International.
• Taman Wisata Ngembak.

II. PELUANG INVESTASI
1. Sektor primer
a. Pertanian
• Jagung
• Kedelai
• Padi
• Ubi Kayu
b. Perkebunan
• Cengkeh
• Kelapa
c. Peternakan
• Ayam buras
• Sapi potong
• Kambing
d. Perikanan
• Perairan umum, Karamba.
e. Pertambangan
• Emas
• Bentonit
• Batu gamping
• Gypsum.

2. SektorTersier
Peluang investasi bidang usaha pariwisata terdiri dan:
• Pengembangan obyek wisata alam Telaga Ngebel
• Pengembangan obyek Hutan Wisata
• Pengembangan obyek wisata Taman Ngembak.